Analisi Perusahaan P&G



ANALISIS PERUSAHAAN P&G
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Perencanaan Public Relation
Dosen : A. Andhita Sari, S.Sos
Disusun Oleh:

Nama                              : Aulia Nissaa’ Syarifah
NIM                               : C13015
Program Studi                : Komunikasi Massa


POLITEKNIK IND¥NUSA SURAKARTA
2015




A.               Sejarah P&G
P&G didirikan oleh William Procter, seorang pembuat lilin, dan James Gamble, seorang pembuat sabun. Keduanya menjadi ipar ketika menikah dengan kakak beradik Olivia dan Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha bersama ini dirintis oleh Alexander Norris, mertua mereka, yang mengadakan pertemuan di mana ia membujuk Procter dan Gamble untuk menjadi partner bisnis. Pada bulan Oktober 1837, sebagai hasil dari pertemuan tersebut, Procter & Gamble didirikan.
Pada tahun 1858-1859, penjualan P&G berhasil mencapai $1 juta. Di titik ini, P&G memiliki sekitar 80 karyawan yang bekerja di sana. Pada masa Perang Saudara Amerika Serikat, P&G memenangkan kontrak untuk menyuplai sabun dan lilin kepada Tentara Union. Selain memberikan profit tambahan, kontrak tersebut secara tidak langsung juga memperkenalkan prodk P&G ke tentara-tentara di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Pada tahun 1880, Procter & Gamble mulai memasarkan sebuah produk baru berupa sabun yang dapat mengambang di atas air. Perusahaan menyebut sabun itu sebagai Ivory. William Arnett Procter, cucu dari William Procter, mulai mengembangkan program bagi hasil ke tenaga kerja P&G pada tahun 1887. Dengan memberikan saham kepada pekerja, ia secara tepat memperkirakan risiko mogok kerja (strike) dari pekerja menjadi kecil.
Perusahaan mulai membangun pabrik di lokasi lain di seantaro Amerika Serikat seiring dengan meningkatnya demand. Perusahaan juga mulai melakukan diversifikasi produk. Pada tahun 1911, P&G memproduksi Crisco, sejenis minyak yang terbuat dari lemak nabati alih-alih lemak binatang. Ketika radio menjadi populer di tahun 1920-an dan 1930-an, perusahaan menyeponsori beberapa acara. Acara-acara yang disponsori oleh P&G ini di kemudian hari disebut sebagai acara "opera sabun".
Perusahaan juga mengembangkan usahanya ke negara lain, baik dalam hal manufaktur maupun penjualan produk, dan menjadi sebuah perusahaan internasional saat mengakuisisi Thomas Hedley Co. sebuah perusahaan yang berbasis di Newcastle upon Tyne, Inggris. Akibat akuisisi ini, P&G memiliki jaringan yang kuat dengan wilayah Barat Daya Inggris. Di saat yang sama, P&G juga banyak meluncurkan produk-produk baru dan mulai mengembangkan produksinya ke area baru. Perusahaan memperkenalkan deterjen "Tide" pada tahun 1946 dan "Prell" di tahun 1947. Pada 1955, P&G mulai menjual pasta gigi pertama yang mengandung fluoride, yang dikenal sebagai "Crest". Pada tahun 1955, perusahaan melebarkan sayap usahanya dengan membeli Charmin dan mulai memproduksi tissu toilet dan produk kertas lainnya. Pada tahun 1960 perusahaan meluncurkan "Downy" pelembut pakaian dan "Bounce" di tahun 1972.
Salah satu produk inovatif yang diluncurkan P&G adlaah "Pampers" yang pertama kali dijual pada tahun 1961. Produk popok sekali pakai sudah diluncurkan sebelumnya oleh Johnson & Johnson, namun kurang populer. Produk ini menyediakan alternatif popok bayi yang ketika itu banyak menggunakan kain yang lebih mudah bocor dan sulit dibersihkan.
P&G juga membeli beberapa perusahaan dan mendiversifikasi lini produknya serta secara signifikan meningkatkan profit. Akuisisi ini termasuk pembelian Folgers Coffee, Norwich Eaton Pharmaceuticals (produsen Pepto-Bismol), Richardson-Vicks, Noxell (Noxzema), Old Spice, Max Factor, Iams, serta beberapa lainya. Pada tahun 1994 perusahaan mengalami kerugian besar akibat skandal yang dilakukan Bankers Trust. Pada tahun 1996 P&G juga terkena skandal ketika Food and Drug Administration menyetujui produk baru perusahaan, Olestra, untuk diluncurkan ke pasar. Produk ini adalah produk pengganti lemak untuk memasak chip kentang dan makanan lainnya. Ketika itu, produk ini diketahui dapat memicu anal leakage dan masalah gastrointestinal pada manusia.
Pada tahun 2005, P&G mengumumkan akuisisi Gillete, dan membentuk perusahaan barang konsumen terbesar di dunia, menempatkan Unilever di tempat kedua. Akuisisi ini disetujui oleh Uni Eropa dan Federal Trade Commission, dengan syarat P&G menjual merek-merek yang menjual produk sejenis dengan merek yang baru dibeli. P&G setuju dan menjual SpinBrush, Rembrandt,  Soft & Dri, dan Dry Idea. Kedua perusahaan secara resmi digabung pada 1 Oktober 2005. Pada tahun 2008, P&G mengembangkan usahanya pada industri rekaman dengan melakukan sponsorship bersama sebagai bentuk endorsement untuk TAG Body Spray.

B.               Manajemen Pelatihan dan pengembangan karyawan P&G
Pelatihan dan pengembangan merupakan suatu proses peningkatan kemampuan karyawan untuk membantu mencapai tujuan organisasi dan menghadapi berbagai penugasan di masa yang akan datang. Diperlukan usaha-usaha pengembangan kompetensi SDM yang diarahkan kepada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja. Maka tidak heran jika setiap perusahaan memiliki manajemen pelatihan dan pengembangan sebagai salah satu upaya memajukan perusahaan. Salah satunya yaitu di P&G. Proses yang dilakukan mulai dari pembuatan system dan pengelolaannya adalah sebagai berikut:
1.       Identifikasi pekerjaan yang dibutuhkan
Saat perusahaan membuat suatu inovasi / pengembangan, perusahaan akan mengidentifikasi aktifitas apa saja yang diperlukan dalam proses produksi/kerja nantinya.
2.       Menentukan role berdasarkan wilayah kerja
Aktifitas kerja yang teridentifikasi kemudian akan dibagi kedalam beberapa wilayah kelompok kerja.
3.       Identifikasi Skill yang dibutuhkan
Setelah 2 poin di atas selesai maka tahap selanjutnya adalah menentukan skill/kompetensi yang harus dikuasai setiap role berdasarkan wilayah kerjanya masing-masing.
4.       Strategy and Tools for Learning
Perlu dibuat adanya strategi mengenai metode pelatihan dan pengembangan yang kemudian dijadikan sebagai standar acuan. Termasuk metode dan tools yang akan digunakan untuk proses pelatihan.
5.       System Maintenance and Control
Agar system yang dibuat dapat terus berjalan (diterapkan), maka perlu adanya control terhadapa penggunaan dan keefiktifan system, dan juga review terhadap system yang sudah ada sehingga dapat diperbaiki/dikembangkan yang sesuai dengan kebutuhan dan jaman

Berikut adalah metode pelatihan yang digunakan:
1.                  Online
a.      Web Based Training (Self Learning)
Karyawan mempelajari sendiri materi yang sudah tersimpan di web. Materi dipelajari bisa berupa tulisan atau video tutorial. Di akhir pembelajaran terdapat kuis sebagai kualifikasi akan pemahaman materi yang telah dibaca.
b.      Web Conference (Group Learning with mentor)
Karyawan memiliki kesempatan untuk mengikuti Training yang diadakan untuk berbagai negara menggunakan fasilitas web conference. Dalam beberapa material training, terdapat software yang digunakan untuk simulasi (misalnya untuk mengoperasikan suatu system)

2.                  Classrom Training
Merupakan training yang diadakan di kelas / ruangan. Jadwal training diupdate setiap bulannya di Training calendar guna memudahkan para karyawan mengetahui training apa saja yang akan diadakan. Siapa saja yang berminat dipersilahkan untuk mengikuti training ini dengan persetujuan manager masing-masing.

3.       On the job Training
Ada beberapa training yang terkadang membutuhkan banyak praktek dan pembiasaan sehingga pelaksanaan training berlangsung sambil terjun langsung ke pekerjaan terkait. 
C.               Penerapan manajemen kinerja
Plan
Setiap tahun kami mengadakan site review and deployment system. Disini kami akan mengetahui apa saja yang sudah perusahaan capai terutama dalam setahun terakhir dan apa saja permasalahan yang dihadapi yang kemudian menjadi opportunity bagi kami dalam melakukan perbaikan ke depan. Disini perusahaan pun menyampaikan fokus dan masterplan untuk 1 tahun ke depan. Untuk mengeksekusi site masterplan tersebut, setiap Business Unit kemudian setiap depatermen lalu dilanjutkan oleh setiap individu akan membuat fokus perencanaan yang lebih detail sesuai dengan scope-nya masing-masing yang pada akhirnya akan mengacu pada site masterplan sehingga kinerja karyawan dapat terintegrasi dengan tujuan perusahaan.

Manage
Untuk mengelola kinerja, memastikan bahwa setiap individu sudah bekerja sesuai dengan perencanaan kerja yang telah dibuat, dan menjaga motivasi dalam bekerja, maka dibuatlah beberapa tools untuk menunjang hal-hal tersebut.

Review
Proses review diadakan setiap bulan antara manajer dan karyawan. Disini kami akan melakukan evaluasi kerja, berkonsultasi mengenai permasalahan yang kita hadapi, menyampaikan bantuan yang dibutuhkan, penyampaian condition adjustmen (jika ada), dan motivasi agar tetap konsisten dalam bekerja.

Reward
Selain promosi untuk nail level, terdapat juga berbagai jenis reward yang diberikan kepada karyawan berprestasi (memiliki kinerja yang baik) dan berdampak terhadap bisnis/reputasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghargai hasil kerja sekaligus untuk memotivasi karyawan.

Renew
Manajer dan anak buah merevisi akuntabulitas kunci yg perlu diganti dan mengubahnya disesuaikan dgn tujuan dan standar baru.